Ditambahkan Topan, berjalannya program yang berfokus pada peningkatan kompetensi literasi peserta didik ini, kemudian menjadi kesempatan kolaborasi untuk bisa saling memaksimalkan dampak yang dihasilkan.
“Oleh sebab itu, keterlibatan pimpinan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk menjalin kolaborasi bersama melalui kegiatan Sosialisasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu,” jelasnya.
Dikatakan Topan, kolaborasi semua elemen yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan di SD sangat diperlukan untuk bisa mengakselerasi peningkatan kemampuan literasi peserta didik.
“Seluruh pemangku kepentingan harus terlibat dalam optimalisasi penggunaan buku bacaan bermutu yang telah didistribusikan dalam jumlah besar untuk menjadi fasilitas penunjang kegiatan belajar. kolaborasi guru, kepala sekolah, dan pustakawan sekolah akan melahirkan berbagai program inovatif yang bisa mengoptimalkan pemanfaatan buku bacaan bermutu,” tukas Topan.
Oleh sebab itu, lanjut Topan, pihaknya mengharapkan partisipasi aktif dari peserta pada kegiatan ini mendukung program Buku Bacaan Bermutu.
“Kami meyakini bahwa kolaborasi yang aktif dari semua pihak dapat menjadi kunci penting sebagai langkah untuk bisa menyediakan pendidikan yang berkualitas dan inklusif demi masa depan bangsa yang lebih baik,” ungkapnya.
BPMP Sumsel, Pirdaus Widyaprada yang juga PIC PDM 10 Pemulihan Pembelajaran, menjelaskan, bahwa Bimtek ini juga dilaksankan dibeberapa tempat yaitu region Lubuklinggau dengan unsur peserta dari Lubuklinggau, Musi Rawas, Muratara dan Empat Lawang. Region OKU dengan unsur peserta dari OKU, OKU Timur dan OKU Selatan.
“Region Palembang dengan unsur peserta dari Palembang, Ogan Ilir, OKI, Prabumulih, Musi Banyuasin, Banyuasin, PALI dan Muara Enim,” terang Pirdaus.
Nah, untuk region OKU sebanyak 92 peserta yang mengikuti Bimtek. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta.
“Seperti, strategi benahi literasi melalui pembelajaran dan Asesmen, strategi benahi literasi melalui lingkungan belajar, menyusun rencana tindak lanjut untuk pengetahuan komunitas belajar,” pungkas Pirdaus. (jpn)