Luhut: Jangan Cepat Kritik Program Makan Bergizi Gratis

### Dampak Ekonomi Program MBG di Pedesaan

foto : getty images
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.

TRANSPARANN.COM – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, meminta semua pihak untuk tidak terburu-buru mengkritik program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai dijalankan sejak Senin (6/1/2025). Luhut menegaskan bahwa kebijakan ini memiliki potensi besar memberikan dampak positif jangka panjang, terutama pada roda perekonomian nasional.

“Gagasan Presiden Prabowo untuk menghadirkan makanan bergizi itu sangat bagus. Kalau ada yang mau mengkritik, saya sarankan jangan terburu-buru. Tunggu dulu, lihat hasilnya. Kita seringkali sok tahu, padahal saat menjadi pejabat, mereka juga tidak bersih,” kata Luhut dalam acara “Semangat Awal Tahun 2025” yang digelar IDN Times di Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).

Baca Juga :   Pj Bupati OKU Apresiasi Perayaan HUT RI Ke - 78 Yang Digagas Karang Taruna Tunas Baru Kelurahan Kemelak Bindung Langit

Menurut Luhut, masyarakat perlu memberi kesempatan agar program ini berjalan dan memberikan hasil nyata, terutama bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah. Dia yakin MBG akan membawa perubahan signifikan, baik dari segi kesejahteraan masyarakat maupun perputaran ekonomi di daerah.

“Lihat saja, sekarang anak-anak sudah mulai menikmati makanan bergizi. Banyak dari mereka mungkin jarang makan ayam atau telur. Sekarang, mereka mendapatkan makanan tersebut secara gratis,” ujarnya.

Program MBG Meningkatkan Perputaran Ekonomi Desa
Luhut menekankan bahwa program MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga menciptakan perputaran ekonomi di desa. Ia menjelaskan, kebutuhan ayam, telur, dan bahan pangan lainnya akan menggerakkan perekonomian di pedesaan. Menurutnya, konsep ini sejalan dengan prinsip Ekonomi Pancasila yang pernah dikemukakan oleh Prof. Mubyarto dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca Juga :   Pemkab OKU Bergerak Cepat, Perbaiki Talud Jebol Pasca Banjir di Desa Karang Lantang

“Kita sebenarnya mulai mengimplementasikan Ekonomi Pancasila tanpa kita sadari. Dengan program ini, ekonomi desa bergerak. Peternak ayam, petani telur, dan pengusaha kecil di desa mendapatkan manfaat langsung. Ini adalah langkah nyata yang mendorong pertumbuhan ekonomi kita,” jelas Luhut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!