“Aksi coret-coretan dan konvoi di jalan raya dapat mengganggu ketertiban berlalu lintas, kenyamanan masyarakat pengguna jalan, dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, para siswa yang telah mendapat pengumuman kelulusan sebaiknya meninggalkan tradisi yang kurang baik ini,” pungkasnya.
Teddy mengusulkan agar seragam sekolah yang masih layak dipakai lebih baik diberikan kepada anak-anak pelajar lain yang membutuhkannya. “Alangkah lebih baiknya seragam sekolah diberikan kepada yang membutuhkan, tentunya ini akan lebih bermanfaat daripada merusak seragam dengan coretan. Kepada pihak sekolah, saya juga mengajak untuk mengawasi siswa dan memberikan pemahaman agar tidak terlibat dalam aksi coret-coretan seragam, terutama sampai konvoi di jalan raya. Apalagi anak-anak kita masih labil, dan konvoi di jalanan bisa berbahaya. Kita tidak ingin hal-hal buruk terjadi pada generasi penerus kita,” paparnya.
Peran orang tua juga menjadi sorotan Teddy dalam mengawasi anak-anak mereka. “Untuk orang tua, arahkan anak-anak mereka untuk melakukan hal-hal positif dalam merayakan kelulusan, seperti kegiatan sosial dan lainnya. Semoga para siswa dapat memahami pentingnya keselamatan dan bertindak dengan bijaksana saat merayakan momen kelulusan mereka,” tambahnya.(jpn)
