Ia mengajak para orang tua untuk lebih aktif mengawasi dan membimbing anak-anak mereka agar terhindar dari bahaya narkoba. “Mari sama-sama kita awasi anak-anak kita. Peran orang tua sangat besar dalam mengawasi anak-anaknya. Efek bahaya narkoba mungkin tidak dirasakan sekarang, namun akan terasa di masa depan, seperti kebodohan, penyakit, hingga kematian. Maka dari itu, Kapolres sudah mengeluarkan edaran melarang musik remix di setiap hajatan,” tambahnya.
Selain masalah narkoba, Teddy juga menyoroti bahaya judi online yang menurutnya telah menyebabkan kerugian besar bagi negara.
“Kerugian negara kita mencapai Rp 340 triliun setahun. Bayangkan uang APBD OKU saja setahun hanya Rp 1,5 triliun, uang sebanyak itu bisa menghidupi masyarakat OKU selama 300 tahun,” ujarnya.
Teddy mengingatkan bahwa anak-anak bisa saja mengakses aplikasi judi online tanpa disadari melalui gadget mereka. “Awalnya cuma coba-coba, akhirnya kecanduan dan merusak kehidupan. Hal ini perlu kita awasi,” imbaunya.
Dalam kesempatan tersebut, Teddy juga menerima usulan masyarakat untuk pembuatan trails di Masjid Nailul Hidayah Desa Lubuk Banjar. Salah seorang warga memberikan surat yang langsung dibacakan oleh Teddy.
“Permintaannya mau dibuatkan trails untuk Masjid Nailul Hidayah. Insya Allah, Senin nanti tim akan turun untuk mengecek dan mengukurnya,” tukas Teddy yang disambut tepuk tangan warga. (jpn)