Anak sering merasa frustasi karena kurangnya kontrol terhadap lingkungan mereka. Jika orang tua selalu mengambil keputusan tanpa melibatkan anak, mereka bisa merasa tidak berdaya dan berakhir dengan tantrum. Cobalah memberikan pilihan sederhana, seperti memilih pakaian atau makanan, agar anak merasa memiliki kendali atas situasi.
- Menggunakan Hukuman Fisik
Menghukum anak dengan cara fisik seperti memukul atau mencubit tidak akan mengajarkan mereka cara mengelola emosinya dengan baik. Sebaliknya, mereka akan belajar bahwa kekerasan adalah solusi untuk menyelesaikan masalah. Alih-alih menghukum secara fisik, gunakan pendekatan yang lebih mendidik, seperti menjelaskan konsekuensi dari perilaku mereka.
- Tidak Memberikan Contoh yang Baik
Anak belajar dengan meniru orang di sekitarnya, terutama orang tua. Jika orang tua sering menunjukkan sikap mudah marah atau tidak sabar, anak akan meniru perilaku tersebut. Pastikan Anda menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan cara mengatasi emosi dengan tenang dan positif.
Cara Mengatasi Tantrum dengan Efektif
Untuk menghadapi tantrum dengan lebih baik, orang tua dapat menerapkan strategi berikut:
Tetap tenang dan sabar. Jangan membalas tantrum dengan emosi.
Alihkan perhatian anak. Berikan aktivitas lain yang bisa meredakan amarahnya.
Berikan pelukan atau kenyamanan. Kadang anak hanya butuh dipeluk agar merasa lebih tenang.
Ajarkan anak mengenali emosinya. Gunakan kata-kata sederhana untuk menjelaskan perasaan mereka.
Dengan memahami kesalahan yang bisa memicu tantrum dan menerapkan strategi yang lebih positif, orang tua dapat membantu anak belajar mengelola emosinya dengan lebih baik. (*)