Puasa 2025 Berapa Hari Lagi

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa sidang isbat terdiri dari tiga tahap. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan hisab astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

Abu Rokhmad mengajak masyarakat menunggu hasil sidang isbat sesuai fatwa MUI No. 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. “Kami berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan secara bersama-sama,” ujarnya.

Data Astronomi Indikasikan Hilal Terlihat

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Arsad Hidayat, menyebutkan bahwa berdasarkan hisab, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. Ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’. “Secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat,” kata Arsad.

Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah di berbagai daerah untuk melakukan pemantauan hilal. Hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada sidang isbat, yang kemudian menjadi dasar penetapan awal Ramadhan 1446 H. (*)

error: Content is protected !!
Exit mobile version