Sutrisno mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, dirinya telah merasakan adanya gejala yang tidak wajar, seperti suara semen yang patah dan genteng yang berjatuhan.
“Sekitar pukul 10 sudah ada tanda dan bunyi seperti semen yang patah, makanya saya langsung evakuasi keluarga dan beberapa barang lainnya. Meskipun telah melakukan evakuasi, beberapa barang tidak dapat diselamatkan,” jelasnya.
Mendapat kabar adanya rumah ambruk tersebut, Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah bersama dengan beberapa pejabat terkait, seperti Kepala PUPR, Kepala PU Perkim, dan Kepala Desa Banjar Sari, turun langsung meninjau kondisi rumah tersebut. “Langkah pertama yang akan dilakukan adalah pembuatan talud penahan sepanjang 40 meter, terutama di dekat mushola yang terancam roboh. Kalau tidak ada penanganan lebih awal takutnya mushola ini tergerus longsor,” jelas Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah.
“Talud ini juga akan menahan tanah rumah korban serta jalan setapak yang ikut amblas akan dibuat penahan menggunakan besi rangka baja. Proses penanganan ini akan segera dilakukan tahun ini dengan menggunakan Dana APBD, ini sudah dihitung ole pihak PU,” tambahnya.
Selain memberikan bantuan berupa sembako, peralatan tidur, perlengkapan anak-anak, dan obat-obatan kepada korban, Teddy juga menegaskan komitmennya untuk memulihkan kondisi tersebut secepat mungkin demi keamanan dan kesejahteraan warga desa Banjar Sari.(jpn)