Proses pengerjaan cor beton dinilai tidak memperhatikan kualitas dan standar mutu yang telah ditentukan. Hasil pengerjaan proyek dikhawatirkan tidak akan maksimal dalam mengurangi risiko banjir. Salah satu warga mengungkapkan bahwa kontraktor lebih mengutamakan keuntungan daripada kepentingan masyarakat terdampak banjir.

Seperti inilah penampakan kualitas pembangunan talud ogan II untuk mengatasi banjir.
Jika dugaan ini benar, kualitas rendah proyek dapat membahayakan masyarakat sekitar. Infrastruktur yang cepat rusak berpotensi menyebabkan kerugian negara. Selain itu, masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah dalam mengelola anggaran pembangunan.
Pemerintah Kabupaten OKU diharapkan menghentikan sementara proyek ini untuk evaluasi menyeluruh. Pemerintah diminta memastikan semua pengerjaan konstruksi memenuhi standar yang telah ditetapkan. Aparat penegak hukum, seperti Kejaksaan dan Kepolisian, juga diharapkan memeriksa dugaan penyimpangan ini. Langkah ini diperlukan untuk mencegah kerugian negara lebih lanjut dan memberikan efek jera kepada pihak yang terlibat.
Ri, Kontraktor pembangunan talud di Jembatan Ogan 2 belum memberikan tanggapan terkait masalah ini. Hingga berita ini diterbitkan, pesan yang dikirim oleh portal ini belum mendapat respons. (bet)