“Jadi total ada 50 siswa, lima diantaranya sebagai cadangan. Mereka semua siswa kelas VIII, yang dipilih secara acak melalui Dapodik,” imbuh Yanti.
Yanti mengungkapkan gladi bersih ANBK di hari pertama berjalan baik dan lancar. Terutama pada bagian perangkat dan perlengkapan, yang umumnya sudah dimiliki oleh beberapa sekolah
“Perangkat komputer memang sudah siap, dan tidak ada kendala sama sekali. Tadi sempat lihat masih ada beberapa siswa yang bingung memasukan data dan tokennya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU, Drs H Topan Indra Fauzi MM MPd, mengatakan, ANBK merupakan program evaluasi yang diselenggarakan Kemendikbud Ristek guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh tingkat pendidikan.
“Ada tiga instrumen penilaian dari ANBK, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Mengukur literasi membaca dan matematika atau numerasi murid. Survei karakter, mengukur nilai, sikap, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa. Survei Lingkungan Belajar. Mengukur kualitas aspek input serta proses belajar-mengajar di kelas ataupun tingkat satuan pendidikan,” jelasnya.
Hasil ANBK, lanjut Topan, nantinya akan digunakan untuk memantau perkembangan mutu pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu. Sebab, asesmen Nasional ini memberikan gambaran karakteristik esensial paling efektif dari satuan pendidikan untuk mencapai tujuan tersebut.
“Jadi ANBK ini untuk mengetahui kekurangan yang ada di sekolah, sehingga dari hasil itu menjadi acuan perbaikan mutu. ANBK adalah pengganti ujian nasional yang sudah ditiadakan, tetapi ANBK tidak menjadi penentu kelulusan siswa. Bagi sekolah, yang tidak memiliki sarana dan prasarana untuk mengikuti ANBK, akan menumpang pada sekolah yang lain,” pungkasnya. (jpn)