7 Kesalahan Orang Tua yang Memicu Tantrum pada Anak

### Hindari 7 tindakan ini agar tantrum anak tidak makin parah

foto : getty images
https://soulution.berdayaindonesia.org/

TRANSPARANN.COM – Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, tetapi sering kali tindakan orang tua tanpa sadar justru memperburuk situasi. Memahami penyebab dan cara menghadapinya dengan tepat dapat membantu mengurangi frekuensi serta intensitas tantrum. Berikut adalah tujuh kesalahan yang sering dilakukan orang tua yang justru membuat si kecil makin tantrum.

  1. Merespons dengan Emosi Berlebihan

Ketika anak tantrum, orang tua yang ikut terpancing emosi justru memperburuk situasi. Berteriak atau menghukum anak saat mereka sedang meluapkan emosinya bisa membuat mereka semakin frustrasi dan sulit dikendalikan. Sebaiknya, tetaplah tenang dan hadapi dengan pendekatan yang lebih sabar.

  1. Tidak Konsisten dalam Aturan

Anak membutuhkan batasan yang jelas untuk memahami mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Jika orang tua sering berubah-ubah dalam menetapkan aturan, anak akan bingung dan lebih sering meluapkan tantrum sebagai bentuk protes. Konsistensi adalah kunci agar anak merasa aman dan memahami ekspektasi orang tua.

  1. Mengabaikan Kebutuhan Anak

Kadang-kadang, tantrum terjadi karena anak merasa lapar, lelah, atau tidak nyaman. Jika orang tua mengabaikan tanda-tanda awal seperti rewel atau gelisah, kemungkinan besar tantrum akan muncul. Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup, makanan bergizi, dan lingkungan yang nyaman.

  1. Menyerah pada Keinginan Anak

Saat anak tantrum, beberapa orang tua memilih untuk menyerah demi menghentikan tangisan mereka. Misalnya, memberikan mainan atau permen agar anak segera diam. Tindakan ini justru memperkuat perilaku tantrum, karena anak belajar bahwa dengan menangis, mereka bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

  1. Tidak Memberikan Pilihan
error: Content is protected !!
Exit mobile version