Seorang warga bernama Ridwan mengungkapkan, “Kami tidak tahu siapa yang mengerjakan proyek ini. Tidak ada informasi. Yang jelas, proyek ini sudah berjalan beberapa minggu.”
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh seorang pekerja yang berhasil diwawancarai. Ia menyebutkan bahwa bahan yang digunakan sering kali tidak memenuhi standar. “Mal penahan ini memang dari bahan bekas, katanya untuk menghemat biaya. Kami juga sebenarnya khawatir, tapi ya harus tetap kerja,” tuturnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait, baik pemerintah daerah maupun kontraktor yang terlibat. Warga berharap ada investigasi mendalam untuk mengungkap penyebab insiden tragis ini dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Pendapat Pengamat Konstruksi
Pengamat konstruksi, Ir. Haryono, menyoroti pentingnya penggunaan bahan berkualitas dan pengawasan ketat dalam setiap proyek pembangunan. “Penggunaan mal penahan dari bahan bekas itu sangat berisiko. Dalam proyek konstruksi, keselamatan pekerja harus menjadi prioritas utama. SOP harus diterapkan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa proyek-proyek tanpa papan nama sering kali menjadi indikasi ketidaktransparanan. “Proyek seperti ini rawan penyimpangan, baik dalam hal anggaran maupun kualitas pelaksanaan. Pihak berwenang harus tegas dalam mengawasi proyek-proyek semacam ini,” tambah Haryono.
Harapan Masyarakat
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat setempat. Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan, termasuk memberikan santunan kepada keluarga korban dan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini. “Kami berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini. Keselamatan pekerja harus menjadi perhatian utama,” ujar seorang tokoh masyarakat Desa Tanjung Baru.
Proyek pembangunan saluran air yang seharusnya membawa manfaat bagi masyarakat kini justru menjadi sorotan akibat insiden tragis ini. Pihak berwenang diharapkan menyelidiki penyebab utama runtuhnya beton secara menyeluruh dan memastikan semua pihak yang terlibat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan transparansi dalam setiap proyek pembangunan. (bet)