“Tak bocorin sedikit saja, nanti tidak akan ada kata-kata ujian lagi. Kata-kata ujian tidak ada,” ujar Abdul Mu’ti.
Menurutnya, istilah “ujian” akan digantikan dengan mekanisme yang lebih adaptif dan modern, sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat ini.
Konsep Baru Telah Disiapkan
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa konsep pengganti ujian nasional ini telah selesai disusun. Pengumuman resmi mengenai sistem baru ini akan dilakukan setelah peraturan terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dirilis.
“Jadi nanti akan kami sampaikan, setelah peraturan mengenai PPDB nanti keluar. Nah, karena itu mudah-mudahan tidak perlu menunggu sampai selesai Idul Fitri,” ungkap Abdul Mu’ti.
Apa yang Berubah dalam Sistem Baru Ini?
Sistem baru ini tidak hanya mengganti istilah “ujian,” tetapi juga mencakup perubahan dalam cara asesmen dilakukan. Konsep yang disiapkan oleh pemerintah berfokus pada:
Penilaian Berbasis Kompetensi
Ujian akan lebih menekankan pada kemampuan siswa dalam berpikir kritis, analitis, dan problem solving.
Penggunaan Teknologi
Sistem baru diperkirakan akan mengadopsi teknologi digital untuk mendukung pelaksanaan asesmen.
Penilaian Holistik
Selain hasil akademik, penilaian juga akan mempertimbangkan aspek non-akademik, seperti keterampilan sosial dan emosional siswa.
Manfaat Sistem Baru bagi Siswa
Penerapan mekanisme baru ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi siswa, seperti:
Mengurangi Stres Ujian
Dengan menghilangkan istilah “ujian,” siswa diharapkan tidak lagi merasakan tekanan berlebihan.
Meningkatkan Relevansi Pendidikan
Sistem baru ini dirancang agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan pendidikan di masa depan.
Pengembangan Karakter
Penilaian holistik memungkinkan siswa untuk mengembangkan potensi mereka secara lebih menyeluruh.
Kapan Sistem Baru Mulai Berlaku?
Untuk SMA, SMK, dan MA: November 2025.
Untuk SD dan SMP: Mulai tahun depan (2026).
Dengan jadwal tersebut, pemerintah dan sekolah diharapkan dapat mempersiapkan segala kebutuhan untuk mendukung transisi ke sistem baru ini.
Kesimpulan
Perubahan dalam sistem Ujian Nasional menjadi tonggak baru dalam pendidikan Indonesia. Dengan mengganti istilah “ujian” dan memperkenalkan mekanisme yang lebih modern, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global. Para siswa, guru, dan orang tua diharapkan dapat beradaptasi dengan sistem baru ini agar tujuan pendidikan yang lebih baik dapat tercapai. (*)