Situasi itu telah berlangsung selama satu minggu terakhir, menyebabkan banyak warga kesulitan mendapatkan bahan bakar penting ini.
Situasi kelangkaan ini telah berlangsung selama seminggu terakhir, menyebabkan banyak warga kesulitan mendapatkan bahan bakar penting ini. Salah satu warga, Inda, mengungkapkan bahwa gas melon tersebut sangat sulit didapatkan. “Sudah hampir seminggu ini keliling mencari LPG 3 kg, jikapun ada harus berebutan agar kebagian,” jelasnya.
Karena kelangkaan ini, beberapa warga terpaksa mencari alternatif lain untuk memasak. “Kalau tidak ada begini ya akhirnya memakai kayu. Itu juga kalau kayunya tidak basah akibat musim hujan sekarang. Kalau kayunya basah ya bagaimana lagi. Terutama kalau masak nasi sama air pasti pakai kayu bakar,” ungkap Inda.
Sama hal nya dengan Sari, warga Helindo, berharap pemerintah segera mengatasi kelangkaan ini agar masyarakat tidak semakin kesulitan. “Saya berharap pemerintah daerah mengantisipasi, kasian kami warga kecil. Harapan ke depan itu evaluasi lah, kenapa gas 3 kg selalu saja bisa langka,” ujarnya. Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa agen LPG 3 kg di Kabupaten OKU telah kehabisan stok. Jika ada stok, warga diwajibkan membawa fotokopi KTP untuk menghindari pembelian berulang. Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kelangkaan dan stabilisasi harga LPG 3 kg agar kebutuhan sehari-hari mereka dapat terpenuhi. (jpn)